Nasional

Kemandirian Teknologi Adalah Bentuk Baru Nasionalisme

536
×

Kemandirian Teknologi Adalah Bentuk Baru Nasionalisme

Sebarkan artikel ini

Time Indonesia — Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi), Nezar Patria, menegaskan bahwa perjuangan mempertahankan kedaulatan bangsa kini telah bergeser ke ruang digital. Menurutnya, kemandirian teknologi merupakan bentuk baru dari nasionalisme di era modern yang harus diwujudkan melalui pembangunan ekosistem digital nasional.

“Cita-cita untuk berdaulat secara teknologi adalah salah satu tindakan nasionalisme, dan untuk mencapai kemandirian digital, pembangunan ekosistem digital menjadi penting,” ujar Nezar Patria dalam keterangannya terkait Talkshow Hari Pahlawan di Auditorium RRI Yogyakarta, pada Senin (10/11/2025).

Ia menjelaskan bahwa saat ini infrastruktur digital telah menjangkau hampir seluruh wilayah Indonesia, baik yang dibangun oleh pemerintah maupun pihak swasta. Namun, menurutnya, ketersediaan infrastruktur saja tidak cukup tanpa pemanfaatan yang bermakna bagi masyarakat.  “Infrastruktur yang telah terbangun ini harus bisa menghadirkan konektivitas yang bermakna (meaningful connectivity), berdampak, memberikan impact kepada kehidupan sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat,” jelasnya.

Wamenkomdigi menekankan bahwa pemerintah tidak hanya berfokus membangun jaringan, tetapi juga memperkuat kapasitas sumber daya manusia digital melalui berbagai pelatihan untuk mencetak talenta yang menguasai teknologi mutakhir, termasuk kecerdasan artifisial (AI).

Ia mencontohkan pentingnya mengembangkan produk teknologi buatan Indonesia yang sejalan dengan nilai-nilai Pancasila dan budaya bangsa.  “Contohnya untuk AI Large Language Model seperti ChatGPT, kita kuasai teknologinya, kita buat LLM buatan anak bangsa yang bisa menghormati nilai-nilai Pancasila, yang tidak memiliki bias kultural akibat perbedaan nilai dan budaya antara Indonesia dengan negara pembuat AI,” kata dia.

Selain itu, Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) juga terus memperkuat program literasi digital nasional agar masyarakat mampu menggunakan teknologi dengan bijak serta terlindung dari berbagai risiko kejahatan siber.  “Dengan masyarakat yang terliterasi dengan baik, mereka bisa menggunakan konektivitas yang sudah terbangun untuk kegiatan-kegiatan yang membawa manfaat buat mereka sendiri dan sekaligus menjauhkan diri dari semua dampak-dampak negatif,” ungkap Nezar.

Ia menutup dengan ajakan kepada seluruh masyarakat untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air di ruang digital dengan menjaga etika dan sopan santun dalam berkomunikasi.  “Menjaga etika berkomunikasi di ruang digital adalah bagian dari semangat kebangsaan kita hari ini,” kata Nezar Patria menandaskan.

Sumber

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *