Time Indonesia – Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) menyelenggarakan dua kegiatan penting di Kota Padang. Pertama, Bimbingan Teknis Layanan Komunikasi dan Informasi Publik Berbasis Digital bagi Penyandang Disabilitas. Kedua, Indonesia.go.id Goes to Campus di Universitas Bung Hatta. Keduanya saling melengkapi dalam kerangka besar transformasi digital bangsa.
Komunikasi adalah hak dasar setiap warga negara, termasuk penyandang disabilitas. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 dengan tegas mengamanatkan bahwa mereka berhak memperoleh informasi melalui media yang mudah diakses. Oleh sebab itu, Kementerian Komunikasi dan Digital berkomitmen memastikan hadirnya standar layanan komunikasi publik yang inklusif, andal, dan responsif.
Demikian disampaikan Direktur Informasi Publik Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) Nursodik Gunarjo dalam sambutannya pada pembukaan Bimbingan Teknis Kebijakan Layanan Komunikasi dan Informasi Publik Berbasis Digital Bagi Penyandang Disabilitas dalam Mendukung Program Prioritas Nasional ert Indonesia.go.id Goes to Campus (IGTC) di LPP RRI Padang, Kota Padang, Sumatera Barat, Selasa (30/9/2025).
Menurut Nursodik, Bimtek ini menjadi ruang belajar dan berbagi untuk memperkuat kapasitas para pengelola informasi publik. Tujuannya bukan sekadar kepatuhan pada regulasi, tetapi lebih jauh lagi: memastikan setiap warga negara tanpa terkecuali dapat berpartisipasi aktif dalam pembangunan.
“Inilah wujud nyata visi kita menuju Indonesia Emas 2045, di mana keberhasilan tidak hanya diukur dari pertumbuhan ekonomi, melainkan juga dari keberdayaan seluruh elemen bangsa,” ujarnya.
Di sisi lain, lanjut Nurodik, kegiatan Indonesia.go.id Goes to Campus mengingatkan kita akan semangat kemerdekaan yang ke-80 tahun kita rayakan pada Agustus lalu. Kemerdekaan bukan sekadar perayaan sejarah, tetapi amanah untuk memerdekakan bangsa dari kebodohan, keterbelakangan, dan keterbatasan akses.
Melalui program Sekolah Rakyat, kita berupaya memperluas akses pendidikan, terutama bagi anak-anak rentan putus sekolah. Program ini tidak hanya memberikan pembelajaran akademik, tetapi juga menanamkan nilai kepemimpinan, nasionalisme, dan kemandirian. Dengan semangat Merdeka Pendidikan, kita membangun ekosistem belajar yang membebaskan sekaligus memperkuat daya saing Indonesia.
Nurodik memaparkan, transformasi digital juga kita dorong melalui portal Indonesia.go.id, gerbang resmi informasi kebijakan pemerintah. Portal ini menyediakan akses mudah terhadap informasi publik, berita pembangunan, serta layanan pemerintahan. Dilengkapi fitur dwibahasa (Indonesia–Inggris), portal ini menjangkau audiens global—mulai dari masyarakat umum, investor, jurnalis, hingga diaspora Indonesia di luar negeri.
Partisipasi masyarakat sangat kami nantikan agar portal ini benar-benar menjadi pilihan bacaan utama, tempat publik mencari informasi terpercaya tentang kebijakan pemerintah dan pembangunan nasional. Melalui kegiatan Goes to Campus, kita dorong mahasiswa dan generasi muda untuk tidak hanya menjadi pengguna informasi, tetapi juga agen yang menyebarkan narasi positif bangsa melalui ekosistem digital.
“Mahasiswa, ASN, dan masyarakat luas bukan hanya pengguna informasi, tetapi juga produsen konten. Suara mereka mampu membentuk opini publik, memperluas jejaring, dan menggerakkan perubahan sosial. Kolaborasi antara pemerintah, perguruan tinggi, mahasiswa, ASN, dan komunitas akan melahirkan generasi yang cerdas, tangguh, dan adaptif terhadap perubahan zaman,” ujarnya.
Melalui lomba konten kreatif bertema Sekolah Rakyat yang digelar dalam IGTC, kita turut mendorong mahasiswa dan masyarakat luas untuk berkreasi sekaligus memperluas jangkauan informasi ke berbagai kalangan. Semangat kolaborasi inilah yang menjadi kunci menuju bangsa yang berdaya saing tinggi.
“Dua kegiatan ini, meski berbeda fokus, berpangkal pada satu tujuan: memastikan komunikasi publik hadir sebagai sarana pemerataan akses informasi, peningkatan kualitas SDM, dan penguatan daya saing nasional. Semoga melalui kegiatan ini, kita semakin teguh melangkah menuju masyarakat yang inklusif, cerdas digital, dan berkeadilan,” pungkas Nursodik.