Nasional

Presiden RI: Persatuan ASEAN Adalah Strategi, Bukan Sekadar Slogan

531
×

Presiden RI: Persatuan ASEAN Adalah Strategi, Bukan Sekadar Slogan

Sebarkan artikel ini

Time Indonesia – Jakarta, InfoPublik, Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menghadiri sesi pleno Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-47 ASEAN yang digelar di Kuala Lumpur Convention Centre (KLCC), Malaysia, Minggu (26/10/2025).

Presiden Prabowo menegaskan bahwa persatuan ASEAN merupakan kekuatan utama dalam menghadapi meningkatnya ketegangan global.

Ia memuji kepemimpinan tegas Perdana Menteri Anwar Ibrahim dalam penyelesaian sengketa regional yang baru-baru ini terjadi, serta menegaskan kesiapan Indonesia mendukung langkah-langkah lanjutan dari perjanjian gencatan senjata.

“Saya mengapresiasi kepemimpinan tegas Dato’ Seri Anwar Ibrahim dalam menyelesaikan perselisihan baru-baru ini. Indonesia siap mendukung langkah-langkah selanjutnya dari perjanjian gencatan senjata.

Bagi ASEAN, persatuan bukan sekadar slogan, melainkan strategi yang direncanakan untuk menjaga perdamaian dan keamanan regional,” tegas Presiden Prabowo.

Menurut Presiden, di tengah ketegangan geopolitik dan perubahan global yang cepat, ASEAN harus memperkuat koordinasi ekonomi, integrasi regional, dan transformasi digital agar mampu menghadapi guncangan eksternal serta ketidakpastian di masa depan.

“Persatuan ASEAN harus tercermin dalam koordinasi, integrasi, dan transformasi ekonomi yang lebih kuat untuk menghadapi tantangan global,” ujarnya.

Presiden Prabowo juga memberikan apresiasi kepada para Menteri Luar Negeri dan Menteri Ekonomi ASEAN atas solidaritas dan kerja sama mereka dalam menghadapi tantangan geoekonomi. Ia menekankan pentingnya pembaruan ASEAN–China Free Trade Agreement (FTA) serta penguatan kerangka ekonomi digital kawasan.

“Kita akan terus menegaskan peran ASEAN sebagai penggerak pertumbuhan dan pusat inovasi serta peluang,” ucapnya.

Lebih lanjut, Presiden menegaskan bahwa kekuatan ASEAN di kancah global harus berakar pada fondasi yang kuat di dalam negeri.

“Fondasi yang kuat di rumahlah yang memampukan kita membangun jembatan ke dunia. Fondasi ini memberi kita kredibilitas untuk terlibat dan membantu membentuk masa depan di luar batas-batas kita,” tutur Presiden Prabowo.

Presiden juga mengingatkan bahwa perjalanan ASEAN dari masa konflik menuju kerja sama adalah bukti nyata kekuatan solidaritas kawasan.

Ia mengajak seluruh anggota ASEAN menjadikan peringatan 50 tahun Treaty of Amity and Cooperation (TAC) dan 15 tahun East Asia Summit Bali Principles pada tahun depan bukan sekadar seremonial, melainkan momentum memperkuat kebersamaan.

Menutup pidatonya, Presiden Prabowo mengajak negara-negara ASEAN untuk berani, adaptif, dan visioner dalam menghadapi masa depan.

“Menghadapi ketidakpastian global, mari kita memimpin dengan tujuan. Bukan hanya untuk kawasan kita, tetapi untuk dunia yang lebih stabil, adil, dan inklusif,” pungkas Presiden Prabowo.

Sumber

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *