Time Indonesia – Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail, bersama Wakil Gubernur Idah Syahidah Rusli Habibie secara resmi memulai proyek perbaikan tiga ruas jalan kritis di Kota Gorontalo.
Peresmian ditandai dengan tradisi pemecahan kendi di Jalan Brigjen Piola Isa pada Kamis (24/7/2025), menyusul keberhasilan penanganan Kanal Tanggidaa.
Menurut Gusnar, perbaikan ketiga ruas jalan yakni Brigjen Piola Isa, Prof. Dr. Aloei Saboe, dan Talumolo–Buata Duano—sebagai bentuk tanggung jawab langsung pemerintah terhadap kebutuhan mendesak masyarakat, serta penggerak ekonomi dan konektivitas wilayah, khususnya antara Kota Gorontalo dan Kabupaten Bone Bolango.
Gusnar mengakui tingginya ekspektasi masyarakat, terutama terkait penanganan Jalan Brigjen Piola Isa yang kini menjadi jalan tersibuk kedua setelah Tanggidaa.
“Saya paham pertanyaan warga: mengapa baru sekarang? Proyek ini memang prioritas sejak awal, tapi kebijakan harus mempertimbangkan pemerataan. Maju kena, mundur kena,” tegasnya.
Kepala Dinas PUPR-PKPR Provinsi Gorontalo, Aries Ardiyanto, membeberkan detail teknis proyek senilai Rp14,1 miliar dari APBD 2025 ini.
Total panjang tiga ruas yang ditangani mencapai 5,205 kilometer dengan target penyelesaian 150 hari kalender (18 Juli–14 Desember 2025). Pada ruas utama Brigjen Piola Isa (2,31 km), dilakukan overlay aspal penuh dan rekonstruksi 100 meter di titik terparah.
Jalan selebar 6 meter itu juga akan dilengkapi box culvert (7 titik), saluran drainase 150 meter di area rawan genang, serta bahu jalan beton 1 meter di kiri-kanan.
Sementara di Jalan Prof. Dr. Aloei Saboe (akses vital ke RSUD), perbaikan difokuskan pada 1,14 km titik rusak dari total panjang 2,8 km.
Pekerjaan meliputi overlay selebar 6–9 meter, pembangunan 2 box culvert antisipasi genangan, saluran air 75 meter, dan bahu beton.
Adapun ruas ketiga, Jalan Talumolo–Buata Duano di Kelurahan Tanah Putih, diperbaiki untuk memperkuat konektivitas antarwilayah serta akses warga pesisir dan perdesaan.