Time Indonesia — Kabupaten Jombang di Jawa Timur tidak hanya populer sebagai Kota Santri, tetapi juga menyimpan banyak destinasi wisata religi dan budaya yang kaya nilai sejarah. Ribuan peziarah dan wisatawan spiritual mengunjungi kabupaten ini setiap tahun untuk mendalami jejak para ulama besar sekaligus menikmati warisan budaya yang masih terjaga.
Kompleks Makam Tebuireng, Magnet Ziarah Santri
Salah satu destinasi religi paling terkenal adalah Kompleks Makam Tebuireng. Di sini, para peziarah berdoa di pusara KH Hasyim Asy’ari, pendiri Nahdlatul Ulama, bersama KH Wahid Hasyim dan Presiden ke-4 RI KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Ribuan orang memadati kawasan ini, terutama pada momen haul atau peringatan wafat tokoh-tokoh besar tersebut.
Selain itu, para pengunjung juga bisa menjelajahi Museum Islam Nusantara KH Hasyim Asy’ari (MINHA). Museum ini menyuguhkan koleksi sejarah perkembangan Islam Nusantara melalui diorama, manuskrip, hingga benda pusaka yang menginspirasi generasi muda.
Desa Tambakberas, Desa Wisata Religi yang Edukatif
Tak jauh dari Tebuireng, Pesantren Tambakberas juga menjadi tujuan ziarah penting. Makam KH Abdul Wahab Hasbullah di kawasan ini menarik ribuan peziarah yang ingin mengenang perjuangan pendiri Nahdlatul Ulama tersebut. Kini, kawasan ini bertransformasi menjadi Desa Wisata Religi Tambakberas, yang menawarkan paket edukasi, tur pesantren, hingga penginapan berbasis homestay.
Masyarakat Tambakberas aktif mengembangkan wisata religi agar para pengunjung mendapatkan pengalaman ziarah sekaligus pembelajaran sejarah. Anak-anak sekolah juga kerap melakukan kunjungan studi ke desa ini.
Pesantren Tua yang Masih Ramai Dikunjungi
Selain Tebuireng dan Tambakberas, ada pula Pesantren Mambaul Ma’arif Denanyar yang menjadi tempat peristirahatan terakhir KH Bisri Syansuri, ulama besar dan kakek dari Gus Dur. Para santri dan peziarah berziarah ke makam beliau setiap harinya.
Tak ketinggalan, Pesantren Darul Ulum Rejoso di Peterongan juga mengundang para peziarah ke makam KH Muhammad Romli Tamim. Komplek pesantren ini dikenal sebagai pusat ajaran tauhid dan fiqih yang masih aktif membina ribuan santri.
Ziarah Mistis di Makam Sayyid Sulaiman
Di Mojoagung, Makam KH Sayyid Sulaiman juga menjadi tujuan ziarah spiritual, terutama pada malam Jumat Kliwon. Masyarakat setempat rutin mengadakan doa bersama di kompleks makam ini, sehingga suasana religi terasa kental hingga larut malam.
Candi Arimbi dan Jejak Majapahit
Selain wisata religi, Jombang juga menawarkan destinasi budaya seperti Candi Arimbi. Situs peninggalan era Majapahit ini memikat wisatawan yang ingin mempelajari sejarah kerajaan Jawa. Banyak komunitas sejarah dan pelajar mengadakan tur budaya ke candi ini sebagai media pembelajaran langsung.
Keberagaman Budaya di Klenteng dan Gereja Tua
Tak hanya Islam, jejak keberagaman juga tampak di Hong San Kiong Temple di Desa Gudo. Klenteng ini rutin menggelar perayaan Imlek, barongsai, hingga pertunjukan wayang Potehi. Sementara itu, Gereja GKJW Jawi Wetan di Mojowarno menjadi simbol sejarah Kristen Jawa Timur. Warga sekitar hingga kini masih merayakan tradisi Unduh-Unduh dan Kebetan sebagai bentuk syukur atas hasil bumi.
Komitmen Menjaga Warisan Religi dan Budaya
Pemerintah Kabupaten Jombang bersama warga lokal terus berupaya menjaga kelestarian destinasi religi dan budaya agar tetap lestari. Beragam program penataan kawasan, promosi wisata, hingga festival budaya rutin digelar demi menarik wisatawan dari berbagai daerah.
Wisatawan yang hendak berkunjung diimbau untuk menghormati adat setempat, mengenakan pakaian sopan, serta mematuhi aturan di area pondok pesantren maupun tempat ibadah.
Dengan potensi wisata religi dan budaya yang beragam, Jombang membuktikan diri sebagai Kota Santri yang sarat sejarah dan layak menjadi tujuan wisata spiritual dan edukasi di Jawa Timur.