Nasional

Mendikdasmen Abdul Mu’ti: Guru Adalah Profesi Mulia, Pemerintah Naikkan Insentif dan Beasiswa Pendidikan

536
×

Mendikdasmen Abdul Mu’ti: Guru Adalah Profesi Mulia, Pemerintah Naikkan Insentif dan Beasiswa Pendidikan

Sebarkan artikel ini

Time Indonesia — Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menegaskan komitmennya untuk terus meningkatkan kesejahteraan dan kualitas sumber daya guru di seluruh Indonesia.

Dalam peluncuran Bulan Guru Nasional 2025 di SLBN 1 dan SLBA Pembina Jakarta, Jumat (31/10/2025), Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti menyatakan bahwa profesi guru merupakan panggilan hidup yang mulia karena mereka berperan membimbing dan memuliakan murid agar tumbuh menjadi generasi berdaya saing. “Guru telah mendedikasikan kemampuan dan waktu untuk membimbing serta memuliakan murid. Karena itu, pemerintah berkomitmen terus meningkatkan kesejahteraan guru secara bertahap,” ujar Mu’ti.

Kemendikdasmen telah menyiapkan berbagai kebijakan strategis untuk memperkuat kesejahteraan dan pengembangan kompetensi guru, baik ASN maupun non-ASN. Di antaranya melalui peningkatan tunjangan sertifikasi dan bantuan insentif bagi guru honorer. “Mulai tahun lalu kami memberikan insentif bagi guru honorer sebesar Rp300 ribu per bulan, dan tahun depan naik menjadi Rp400 ribu per bulan. Kami juga menyediakan beasiswa Rp3 juta per semester bagi guru yang belum memiliki kualifikasi D-4 atau S-1. Tahun ini program itu menjangkau 12.500 guru, dan tahun depan ditargetkan untuk 150.000 guru,” jelas Mu’ti.

Menurutnya, langkah ini menjadi bagian dari upaya jangka panjang membangun profesionalisme guru di tengah tantangan pendidikan abad ke-21. “Hari Guru Nasional tahun ini harus menjadi momentum bagi kita semua untuk berpartisipasi menjadikan guru sebagai pendidik hebat, pelopor, dan ujung tombak dalam mencerdaskan kehidupan bangsa,” imbuhnya.

Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan dan Pendidikan Guru (Dirjen GTKPG), Nunuk Suryani, menambahkan bahwa mulai tahun 2026, Kemendikdasmen akan melaksanakan sejumlah pelatihan strategis bagi guru.

Program tersebut meliputi pelatihan bahasa Inggris sebagai persiapan penerapan mata pelajaran tersebut di kelas 3 SD pada 2027, serta pelatihan bagi guru pendamping anak berkebutuhan khusus yang seluruhnya dibiayai APBN.

Selain itu, pemerintah juga menyiapkan pelatihan pembelajaran mendalam, kebinekaan, dan peningkatan kompetensi bidang studi, serta menerapkan kebijakan “Hari Belajar Guru” agar guru memiliki waktu fokus untuk pengembangan profesional berkelanjutan. “Kebijakan ini menjadi bagian dari upaya kami mengurangi beban administratif agar guru dapat fokus meningkatkan kapasitas dan kualitas pembelajaran,” ujar Nunuk.

Dalam rangkaian Bulan Guru Nasional 2025, Kemendikdasmen juga akan memberikan Anugerah GTK dan Apresiasi GTK bagi guru, tenaga kependidikan, dan tokoh yang menunjukkan dedikasi luar biasa terhadap dunia pendidikan. “Pendekatan dan kebijakan ini merupakan bagian dari visi besar kami sekaligus tugas dari Presiden untuk mewujudkan pendidikan bermutu untuk semua,” tambahnya.

Dukungan terhadap kebijakan tersebut juga datang dari Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Himatul Aliyah, yang menilai langkah Kemendikdasmen sejalan dengan Asta Cita ke-4 Presiden tentang peningkatan kualitas manusia Indonesia. “Kami mengapresiasi kebijakan peningkatan kesejahteraan guru dan inovasi pembelajaran, seperti pemanfaatan Papan Interaktif Digital (Interactive Flat Panel) yang terbukti meningkatkan minat belajar murid. DPR RI akan terus mengawal kebijakan pendidikan agar berpihak pada guru dan peserta didik,” tegas Himatul.

sumber

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *