Berita

Lewat Seminar Literasi Digital, UNCP Ajak Siswa SMPN 6 Palopo Lebih Bijak Bermedia Sosial dan Menolak Cyberbullying

460
×

Lewat Seminar Literasi Digital, UNCP Ajak Siswa SMPN 6 Palopo Lebih Bijak Bermedia Sosial dan Menolak Cyberbullying

Sebarkan artikel ini

Time Indonesia – Program Studi Informatika Fakultas Teknik Komputer Universitas Cokroaminoto Palopo (UNCP) melaksanakan Seminar Literasi Digital bertema “Edukasi Anti Perundungan Siber dan Literasi Empati Digital” di SMPN 6 Palopo pada Kamis, 27 November 2025. Kegiatan ini diikuti oleh 35 siswa-siswi, dan bertujuan memperkuat pemahaman pelajar mengenai penggunaan media digital secara aman, bertanggung jawab, serta bebas dari prakt ik perundungan siber (cyberbullying) yang semakin banyak terjadi di kalangan remaja

Kegiatan seminar dipandu oleh Devitasari, mahasiswa Informatika UNCP, yang membuka acara dengan mengajak peserta memahami urgensi literasi digital di era teknologi yang berkembang pesat. Setelah itu, acara dilanjutkan dengan sambutan dari Wakil Kepala Sekolah SMPN 6 Palopo, Farida Middin, S.Pd.I, yang menyampaikan apresiasi kepada pihak UNCP karena telah memilih SMPN 6 Palopo sebagai lokasi pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat. Ia menekankan bahwa edukasi tentang bahaya cyberbullying perlu terus diberikan mengingat banyak siswa yang belum memahami konsekuensi serius dari tindakan tersebut. Menurutnya, sekolah sangat membutuhkan dukungan akademisi untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam dan terarah kepada para pelajar.

Sambutan selanjutnya disampaikan oleh Fajar Novriansyah Yasir, S.Kom., M.Kom., Dosen Program Studi Informatika UNCP yang menggaris bawahi pentingnya kolaborasi antara perguruan tinggi dan sekolah dalam menciptakan ruang digital yang lebih sehat bagi generasi muda. Ia menjelaskan bahwa literasi digital bukan hanya terkait kemampuan menggunakan perangkat teknologi, tetapi juga mencakup kecakapan memahami risiko, etika komunikasi, serta kemampuan mengelola jejak digital secara bijaksana. Dosen UNCP lainnya, Erwin Sukma, S.Kom., M.Kom., turut memeriahkan suasana seminar dengan memberikan doorprize kepada siswa-siswi yang aktif berpartisipasi dalam sesi tanya jawab dan kuis interaktif.

Memasuki sesi inti, materi disampaikan oleh Abd. Muhaimin, mahasiswa Informatika UNCP, yang membawakan pemaparan lengkap mengenai konsep cyberbullying dan dampaknya terhadap perkembangan psikologis remaja. Ia menjelaskan bahwa perundungan siber dapat muncul dalam berbagai bentuk, seperti hinaan melalui pesan daring, penghinaan di media sosial, penyebaran foto atau informasi pribadi tanpa izin, ancaman, hingga pengucilan dari grup digital. Tindakan-tindakan tersebut tidak hanya menyakiti secara emosional, tetapi juga dapat menurunkan motivasi belajar, merusak kepercayaan diri, bahkan memicu masalah kesehatan mental.

Selain memahami bentuk-bentuknya, peserta juga diberi penjelasan mengenai dampak jangka pendek dan jangka panjang dari cyberbullying. Abd. Muhaimin menjelaskan bahwa korban dapat mengalami stres, kecemasan, menarik diri dari lingkungan sosial, hingga gangguan konsentrasi di sekolah. Oleh karena itu, siswa diajak untuk lebih berhati-hati dalam berinteraksi di dunia digital serta selalu mempertimbangkan konsekuensi dari setiap komentar, unggahan, atau tindakan yang mereka lakukan.

Materi kemudian dilanjutkan dengan pembahasan strategi pencegahan dan penanganan, yang meliputi menjaga etika dalam berkomunikasi, tidak menyebarkan konten yang berpotensi merugikan orang lain, menggunakan kata sandi yang kuat, serta membatasi informasi pribadi yang dibagikan di internet. Ia juga mengingatkan siswa untuk selalu menerapkan prinsip “Think Before Posting” agar tidak menimbulkan dampak negatif bagi diri sendiri maupun orang lain. Selain itu, siswa dibekali langkah-langkah yang benar ketika menjadi korban, seperti menyimpan bukti percakapan melalui tangkapan layar (screenshot), memblokir akun pelaku, serta segera melapor kepada guru atau orang tua agar dapat ditindaklanjuti secara tepat.

Salah satu poin penting dari seminar ini adalah penguatan literasi empati digital, yaitu kemampuan memahami dan menghargai perasaan orang lain dalam interaksi daring. Pemateri menekankan bahwa di balik layar ponsel atau komputer, terdapat individu yang memiliki emosi dan hak untuk dihargai. Dengan menumbuhkan empati digital, siswa dapat berkontribusi dalam menciptakan ruang digital yang lebih ramah, sopan, dan terbebas dari kekerasan verbal.

Selama seminar berlangsung, siswa-siswi SMPN 6 Palopo menunjukkan antusiasme yang tinggi. Mereka aktif mengajukan pertanyaan, menjawab kuis, serta berdiskusi mengenai contoh kasus yang sering mereka temui di media sosial. Berbagai hadiah menarik yang disiapkan oleh dosen dan panitia semakin memotivasi siswa untuk terlibat aktif, sehingga proses pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan bermakna.

Kegiatan ditutup dengan sesi foto bersama antara pemateri, dosen, guru, panitia, dan seluruh peserta. Pihak penyelenggara berharap seminar ini dapat menjadi langkah awal dalam mendorong siswa untuk lebih bijak dan selektif dalam menggunakan platform seperti TikTok, Instagram, dan media sosial lainnya. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang literasi digital dan empati, siswa diharapkan mampu membangun lingkungan digital yang aman, positif, dan mendukung perkembangan karakter yang beretika.

Melalui kegiatan ini, UNCP kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas literasi digital pelajar sekaligus memperkuat upaya pencegahan cyberbullying di dunia pendidikan.

 

#LiterasiDigital #AntiCyberbullying #FTKOMUNCP #SMPN6Palopo

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *