Time Indonesia – Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi DKI Jakarta menyelenggarakan kegiatan “Penguatan Komunitas Pembelajar” Triwulan IV Tahun 2025 di Gedung Teknis Abdul Muis, Lantai 16, pada Jumat 24 Oktober 2025. Kegiatan ini diikuti perwakilan kepegawaian dari 51 perangkat daerah di lingkungan Pemprov DKI Jakarta.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menunjukkan keseriusan dalam transformasi menuju Kota Global dengan keberhasilan penuh program Pendampingan Komunitas Pembelajar Perangkat Daerah hingga Triwulan III tahun 2025. Pencapaian target 100% ini diperkuat dengan penekanan agar aktivitas berbagi pengetahuan menjadi “roh” di setiap unit kerja.
Plt. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi DKI Jakarta, Marulina Dewi Mutiara, S.STP., MPA., menegaskan bahwa gerakan Knowledge Management (Manajemen Pengetahuan) merupakan pilar penting dalam mewujudkan visi Jakarta sebagai Kota Global.
Ibu Marulina menjelaskan, jika Jakarta ingin menjadi Kota Global, maka harus menjadi sebuah organisasi pembelajar (Learning Organization). Beliau menyoroti bahwa Jakarta sangat kaya dengan pengetahuan dan pengalaman luar biasa yang dimiliki para ASN, namun aset-aset tersebut harus ditarik, dikelola, dan dibagikan menjadi aset pengetahuan yang terhimpun.
Fokus pada Transformasi Budaya dan Kualitas Kolaborasi
Kepala UPT Pusdatin Pengembangan SDM BPSDM DKI Jakarta, Andika Karuniawan Ananda, S.E., M.M., melaporkan bahwa seluruh Perangkat Daerah (PD) telah mencapai target kinerja Triwulan I, II, dan III. Selama Triwulan III, sebanyak 42 PD melaksanakan 45 pertemuan komunitas, dengan 33 di antaranya berhasil didampingi BPSDM dan tim konsultan.
Meskipun pencapaian kuantitas memuaskan, Ibu Marulina menekankan bahwa komunitas pembelajar harus menjadi roh di dalam PD. Beliau menegaskan bahwa kegiatan ini adalah transformasi budaya, bukan sekadar pemenuhan administrasi.
“Jangan sampai ada perangkat daerah yang hanya meng-upload aset pengetahuan tanpa melakukan pertemuan komunitas. Itu bukan komunitas, itu hanya meng-upload data,” tegas Ibu Marulina, menyoroti bahwa substansi kolaborasi dan berbagi pengetahuan harus menjadi fokus utama.
Untuk memastikan kualitas dan proses kolaborasi yang sesungguhnya, BPSDM akan memberlakukan aturan ketat pada Triwulan IV. Bapak Andika Karuniawan menyampaikan, pada Triwulan IV, seluruh aset pengetahuan yang dihasilkan oleh PD wajib melalui pertemuan komunitas pembelajar.
Dukungan Impementasi Secara Organik
Syaifulloh, Principle Consultant yang mewakili tim konsultan dari PT Madep, turut memberikan apresiasi terhadap capaian ini.
“Kami mengapresiasi semangat dan komitmen tinggi dari CoP OPD di Pemprov DKI Jakarta dalam menginternalisasi budaya berbagi pengetahuan. Pencapaian target 100% ini menunjukkan kesadaran kolektif dan organik bahwa pengetahuan adalah modal utama kota untuk bersaing di kancah global. Upaya ini sejalan dengan enam tahap siklus KM, yaitu: Identifikasi Pengetahuan, Penciptaan Pengetahuan, Penyimpanan Pengetahuan, Berbagi Pengetahuan, Penerapan Pengetahuan, dan Pembaruan Pengetahuan,” kata Syaifulloh.
Menutup kegiatan tersebut, Plt. Kepala BPSDM DKI Jakarta menyampaikan optimisme akan peningkatan kinerja KM di tingkat nasional.
“Saya berharap di tahun 2024 ini, Knowledge Management kita bisa menjadi yang terbaik nasional, saat ini Jakarta sudah berada di level 71 dari sebelumnya level 74. Dan saya yakin, dengan kerja sama, kolaborasi, dan kemauan berbagi dari Bapak dan Ibu, kita akan bisa mencapai Jakarta sebagai organisasi pembelajar yang unggul,” tutup Ibu Marulina. Beliau juga menambahkan, “saya tunggu ide-ide gila dan inovasi baru dari komunitas pembelajar Anda!”












