Nasional

Kelompok Sari Mina Segara Sangsit Siap Naik Kelas: Tim Pengabdian FTP UNUD Dorong Penerapan GMP, Manajemen Usaha, dan Digitalisasi Pemasaran

529
×

Kelompok Sari Mina Segara Sangsit Siap Naik Kelas: Tim Pengabdian FTP UNUD Dorong Penerapan GMP, Manajemen Usaha, dan Digitalisasi Pemasaran

Sebarkan artikel ini

Time Indonesia – Buleleng, 18 Oktober 2025 – Upaya pemberdayaan UMKM pesisir kembali mendapat perhatian serius dari kalangan akademisi. Tim pengabdian masyarakat dari Universitas Udayana (UNUD) hadir di Desa Sangsit, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng, untuk mengakselerasi transformasi Kelompok Sari Mina Segara, pelaku usaha olahan ikan lokal, agar siap “naik kelas” melalui penerapan Good Manufacturing Practices (GMP), penguatan manajemen usaha, dan digitalisasi pemasaran.

Kegiatan bertajuk “Wujudkan Produk Unggul dan Usaha Tangguh pada Kelompok Sari Mina Segara melalui Pelatihan GMP, Manajemen Usaha dan Pemasaran Produk Menuju UMKM Naik Kelas” ini diketuai oleh Ir. I Gede Arie Mahendra Putra, S.TP., M.TP., IPM., ASEAN Eng., dosen Program Studi Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Udayana dengan anggota tim pengabdian yaitu Dr. Ir. Luh Putu Wrasiati, M.P., dosen Program Studi Teknologi Industri Pertanian FTP UNUD, dan A.A. Gde Agung Nanda Perwira, S.E., M.M. yang merupakan Dosen Program Studi Administrasi Bisnis Universitas Bali Internasional serta melibatkan dua mahasiswa yaitu Made Dita Dewi Devani dari Program Studi Teknologi Pangan dan Caroline Octovinarti Ina Kasi Langkeru dari Program Studi Teknologi Industri Pertanian, FTP Unud.

Kelompok Sari Mina Segara dikenal sebagai produsen olahan berbasis ikan seperti sudang lepet, kerupuk ikan, dan abon ikan, yang menjadi kebanggaan masyarakat pesisir Sangsit. Namun, di balik potensi besar tersebut, masih terdapat sejumlah tantangan seperti belum diterapkannya standar GMP dalam proses produksi, keterbatasan peralatan, dan belum optimalnya manajemen usaha serta strategi pemasaran.

“Permasalahan utama mitra ada pada aspek sanitasi, higiene, dan belum adanya standarisasi proses produksi. Selain itu, pembagian kerja dan sistem manajemen belum berjalan efektif. Dari sisi pemasaran, mereka masih mengandalkan cara konvensional,” jelas Arie Mahendra.

Melalui program ini, tim pengabdian memberikan pelatihan intensif dan pendampingan langsung, mulai dari penerapan GMP, manajemen keuangan dan SDM, hingga strategi pemasaran digital. Pendekatan ini bertujuan agar mitra tidak hanya memahami teori, tetapi juga mampu menerapkannya dalam operasional sehari-hari. Digitalisasi menjadi salah satu fokus utama kegiatan. Tim mendorong agar produk Kelompok Sari Mina Segara dapat menjangkau pasar yang lebih luas melalui platform e-commerce dan media sosial, sehingga tidak lagi bergantung pada penjualan di pasar tradisional atau sekitar desa.

“Kami ingin mitra mampu memproduksi dengan standar GMP, memiliki legalitas P-IRT, dan mengelola usahanya secara modern. Dengan begitu, produk mereka bisa bersaing dan menembus pasar yang lebih luas,” tambahnya.

Kegiatan yang dilaksanakan melalui metode sosialisasi, wawancara, pelatihan, pendampingan, monitoring, dan evaluasi ini merupakan bagian dari program Pengabdian Berbasis Masyarakat yang didanai oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi Tahun Anggaran 2025.

“Harapan kami, setelah kegiatan ini, Kelompok Sari Mina Segara benar-benar siap naik kelas sebagai UMKM tangguh dan berdaya saing. Kami juga berterima kasih kepada pihak DPPM Kemdiktisaintek atas dukungan pendanaan sehingga kegiatan ini dapat terlaksana,” tutup Arie.

Kegiatan ini menjadi bukti nyata sinergi antara dunia akademik dan masyarakat dalam memperkuat kemandirian ekonomi lokal. Melalui pendampingan berkelanjutan dan penerapan standar industri yang baik, diharapkan UMKM pesisir seperti Sari Mina Segara mampu menjadi contoh sukses transformasi usaha berbasis potensi lokal di Kabupaten Buleleng.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *