Nasional

Indonesia-Prancis Perkuat Kualitas Guru Vokasi Kuliner melalui Pelatihan Standar Global

537
×

Indonesia-Prancis Perkuat Kualitas Guru Vokasi Kuliner melalui Pelatihan Standar Global

Sebarkan artikel ini

Time Indonesia — Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) terus memperluas jejaring internasional untuk meningkatkan kompetensi pendidik vokasi. Bekerja sama dengan Pemerintah Prancis melalui Institut Français d’Indonésie (IFI) dan Institut Disciples Escoffier, Ditjen Pendidikan Vokasi, Layanan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus (Ditjen Diksi PKLK) menyelenggarakan Training of Trainers on French Cooking for Vocational Culinary Teachers 2025 (Areas of Pastry) di Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi (BBPMPV) Bisnis dan Pariwisata, Parung, Jawa Barat.

Program pelatihan yang berlangsung 13–31 Oktober 2025 ini menjadi langkah strategis untuk memperkuat kualitas guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) bidang kuliner melalui transfer pengetahuan dan teknologi kuliner Prancis berstandar internasional.

Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Atip Latipulhayat menegaskan bahwa pelatihan ini bukan sekadar pembelajaran teknis, tetapi juga proses pembentukan jati diri profesional guru vokasi Indonesia. “Kegiatan ini memadukan semangat belajar para guru dengan keunggulan teknik kuliner Prancis. Ini bukan sekadar pelatihan memasak, melainkan pertukaran nilai, budaya, dan profesionalisme. Kami berharap para peserta membawa pulang semangat dan pengetahuan ini untuk menginspirasi siswa di sekolah masing-masing,” ujar Wamen Atip, dalam keterangan tertulis yang diterima InfoPublik, Sabtu (1/11/2025).

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Tatang Muttaqin menjelaskan, program ini merupakan bukti konkret sinergi pemerintah Indonesia dan Prancis dalam memperkuat kompetensi tenaga pendidik vokasi. “Kami ingin para guru vokasi menjadi penggerak inovasi di sekolah. Kolaborasi ini memadukan kekayaan rasa lokal Indonesia dengan teknik dan estetika kuliner Prancis, menciptakan lulusan yang unggul, kreatif, dan siap bersaing secara global,” tegasnya.

Pelatihan ini merupakan bagian dari revitalisasi pendidikan vokasi sesuai Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2022, dan diikuti 28 peserta—terdiri atas 26 guru SMK dari berbagai provinsi serta 2 widyaiswara BBPMPV Bisnis dan Pariwisata. Mereka menjalani 158 jam pelatihan intensif mencakup pastry Prancis, manajemen dapur profesional, standar kebersihan dan keamanan internasional, serta metode pengajaran inovatif.

Pelatihan dipandu oleh Chef Gerald A. Marider dan Chef Arwan dari Institut Disciples Escoffier. Para peserta berlatih membuat berbagai pastry klasik Prancis seperti Madeleine au MielParis-BrestCroissant aux Beurre, hingga Macaron Pistachio & Framboise.

Setelah pelatihan, peserta menjalani evaluasi menyeluruh mencakup ujian teori, praktik, presentasi, dan kerja kelompok. Guru yang lulus dengan predikat minimal “cukup” memperoleh Sertifikat Kompetensi Profesional bidang pastry yang diakui oleh pemerintah Prancis dan Kemendikdasmen.

Bagi peserta, pelatihan ini menjadi pengalaman berharga. Violeta Noya, guru SMKN 5 Ambon, menyebut pelatihan selama tiga minggu ini membuka wawasan baru. “Kami belajar mengolaborasikan kuliner Indonesia dengan gastronomi Prancis. Saya ingin menularkan semangat dan teknik baru ini kepada siswa di sekolah,” katanya.

Sementara Sri Handayani dari SMKN 4 Balikpapan menuturkan, pelatihan memperkaya praktik di teaching factory sekolah. “Kami menggunakan peralatan dan teknik baru yang belum pernah kami pelajari. Harapannya, program seperti ini terus berlanjut dan suatu hari kami bisa belajar langsung ke Prancis,” ujarnya.

Senada, Dwiki Adiatma dari SMKN 8 Pekanbaru menilai program ini meningkatkan kapasitas guru produktif di bidang kuliner. “Sertifikasi ini sangat berarti bagi kami untuk terus mengembangkan diri dan meningkatkan kualitas pembelajaran,” ungkapnya.

Kerja sama ini merupakan tindak lanjut dari Perjanjian Kerja Sama antara Kemendikbudristek dan Pemerintah Prancis yang ditandatangani pada 29 Juli 2024 tentang pengembangan pendidikan vokasi, perhotelan, dan kuliner.

Kemendikdasmen berkomitmen untuk memperluas kolaborasi internasional, membuka peluang pertukaran keahlian lintas negara, dan memastikan para guru menjadi ujung tombak transformasi pendidikan vokasi yang relevan, modern, dan berdaya saing global.

sumber

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *