BeritaDaerahPendidikanTeknologi

Gorontalo Tekankan Pentingnya Persatuan dan Literasi Digital di Tengah Dinamika

412
×

Gorontalo Tekankan Pentingnya Persatuan dan Literasi Digital di Tengah Dinamika

Sebarkan artikel ini
Pembukaan Regional Meeting Lembaga Pengembangan Cabang Ranting Dan Pembinaan Mesjid (LPCRPM) Se-Indonesia Timur Di Gedung Indoor David Bobihoe Akib UMGO, Kamis (04/09/2025). (Foto : Mila)

Time Indonesia – Pemerintah Provinsi Gorontalo menegaskan komitmennya untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa di tengah beragamnya dinamika dan perbedaan pendapat yang terjadi.

Pesan itu disampaikan secara lugas oleh Sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo, Sofian Ibrahim, saat membuka Regional Meeting Lembaga Pengembangan Cabang Ranting Dan Pembinaan Mesjid (LPCRPM) se-Indonesia Timur, Kamis (4/9/2025).

Acara yang berlangsung di Gorontalo itu dihadiri oleh para pengurus masjid, tokoh agama, dan perwakilan generasi muda dari berbagai daerah.

Sofian menyatakan, perbedaan pendapat dan pandangan adalah hal yang wajar dalam menyampaikan aspirasi.

Namun, ia menekankan bahwa ketegangan yang berujung pada kericuhan harus dihindari. Menurutnya, persatuan, kedamaian, dan kerukunan merupakan modal utama yang tidak boleh terganggu untuk kelangsungan pembangunan bangsa.

“Beda pendapat dan pandangan adalah sesuatu hal yang wajar namun ketegangan yang berujung pada kericuhan sebaiknya tidak terjadi,” ujar Sofian.

Sofian  mengingatkan agar kemajuan teknologi, khususnya media massa dan media sosial, dimanfaatkan dengan arif dan bijaksana.

Ia menegaskan, bahwa kecanggihan teknologi seharusnya menjadi sarana untuk menyebarkan kebaikan dan informasi yang mendidik, bukan sebaliknya untuk menyebarkan kebencian, fitnah, dan ujaran yang memecah belah.

Sofian mengatakan, dalam era digital ini, peran tokoh agama dan pengurus masjid menjadi sangat strategis untuk membimbing masyarakat.

Sofian juga mengajak seluruh lapisan masyarakat, terutama para pengurus masjid dan generasi muda, untuk menjadi agen literasi digital.

Ia mendorong agar masjid tidak hanya berfungsi sebagai pusat ibadah, tetapi juga menjadi pusat edukasi yang membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya tabayyun (mencari kejelasan informasi), klarifikasi, dan etika dalam bermedia sosial. (mcgorontaloprov/timkom)

(Sumber)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *