Time Indonesia – dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo memperkuat sistem deteksi dini penyakit menular melalui pelatihan intensif pemanfaatan Aplikasi Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR).
Kegiatan yang digelar Senin (28/07/2025) di Grand Q Hotel Kota Gorontalo itu menekankan pada peningkatan ketepatan waktu input data SKDR oleh petugas surveilans di seluruh kabupaten/kota.
Pelaksana Tugas (Plt.) Sekretaris Dinkes Gorontalo, Afriyani Katili, menegaskan pelatihan itu untuk menjawab tantangan kompleks penanggulangan penyakit menular.
“Dibutuhkan sistem surveilans yang kuat, cepat, tepat, dan responsif untuk perlindungan maksimal masyarakat,” ujarnya.
Aplikasi SKDR, sebagai inovasi strategis Kementerian Kesehatan RI, menjadi tulang punggung untuk deteksi dini, pelaporan cepat, dan respons terkoordinasi terhadap ancaman seperti Kejadian Luar Biasa (KLB) atau wabah.
Peserta dilatih untuk mengoptimalkan penggunaan aplikasi guna memastikan laporan masuk sesuai tenggat waktu kritis.
Komitmen Gorontalo menggunakan SKDR telah berjalan sejak 2015. Hingga 2025, partisipasi meluas dengan 114 unit pelapor aktif, termasuk rumah sakit swasta. Kinerja petugas dalam pencapaian indikator kewaspadaan dini terus menunjukkan peningkatan signifikan.(mcgorontaloprov/md/ilb/nancy)