Time Indonesia – Desa Wage merupakan desa yang terletak di Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Desa ini memiliki banyak potensi salah satunya pada budidaya TOGA. Pemberdayaan TOGA di Desa Wage berada di bawah binaan Asuhan Mandiri TOGA “Clitoria ternatea”. Pada tahun 2024 Desa Wage berkolaborasi dengan Ubaya dan Unitomo berkesempatan mendapatkan pendanaan hibah Pengabdian Kepada Masyarakat dari Direktotat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM), Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan (Dirjend Risbang), Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemdiktisaintek) melalui program Pemberdayaan Desa Binaan (PDB). Program ini bertujuan secara khusus untuk pengembangan Desa Wage khususnya pada pengembangan Asman TOGA dan Sentra Budidaya Lele sebagai produk unggulan Desa Wage. Pada tahun 2025, Desa Wage berkesempatan untuk mendapatkan pendanaan kembali sebagai keberlanjutan program pada Tahun 2024. Tim pelaksanaan program terdiri dari tim kolaborasi multidisiplin dari Universitas Surabaya (Dr. Finna Setiawan, M.Si., apt. Aditya Trias Pradana, Ph.D., dan Faizal Susilo Hadi, M.SM.) dan Universitas Dr. Soetomo (Ir. Achmad Kusyairi., M.Si.).
Pada kesempatan ini, Tim Asman TOGA Desa Wage, beserta Kepala Desa Bapak H. Mashudan, ST., perwakilan perangkat desa dan perwakilan RW berkesempatan untuk belajar secara langsung terkait teknik budidaya dan pengolahan pasca panen dari berbagai tanaman obat di Hortus Medicus Tawangmangu, UPF RSUP Sardjito Hortusmed, UPF Yankestrad RSUP Sardjito, Karanganyar, Jawa Tengah. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengalaman langsung dalam mengenal, memahami, dan mengaplikasikan konsep budidaya dan pengolahan tanaman obat. Sebelum proses pembelajaran lapangan dimulai, peserta mendapatkan perkenalan dan pengarahan dari Tim Hortus Medicus terkait kegiatan yang akan dilakukan pada hari itu. Peserta berkesempatan berkeliling di etalase TOGA yang terdiri dari berbagai macam jenis tanaman obat yang banyak dimanfaatkan di Indonesia. Berbagai tanaman rimpang, herba, sampai pohon ada di kebun ini, dan disetiap tanaman ditemukan papan yang berisi identitas dari tanaman beserta manfaatnya. Para peserta terlihat antusias dan banyak mendapatkan pengalaman baru dengan berbagai jenis tanaman baru. Tim Asman secara cermat mencatat berbagai tanaman obat yang belum dimiliki untuk nantinya akan direncanakan untuk pengadaan di kebun Asman TOGA Desa Wage. Peningkatan pengetahuan terkait berbagai jenis tanaman obat ini sangat bermanfaat dalam membuka wawasan dan meningkatkan inventaris tanaman obat yang dimiliki Asman TOGA Desa Wage, Kata Ibu Hj. Ibu Umi Faschichah selaku ketua Kelompok Asman TOGA.
Pada tahap selanjutnya, para peserta melanjutkan pembelajaran pada proses pengolahan pasca panen, disini para peserta melihat secara langsung pengolah pasca panen mulai dari proses sortasi, pencucian, pengeringan, sampai pengemasan produk. Pada saat kunjungan, peserta melihat dan mencoba secara langsung proses sortasi pada tamanan pegagan (Centella asiatica). Tidak ketinggalan peserta berkunjung di galeri tempat penjualan berbagai produk yang dihasilkan dari berbagai jenis tanaman obat. Berbagai produk seperti minyak esensial, simplisia kering, teh herbal, dan berbagai produk herbal yang memiliki berbagai khasiat telah diproduksi dan dipasarkan secara offline dan online. Asman TOGA sendiri telah memiliki berbagai macam produk olahn dan telah dipasarkan secara terbatas. Hal ini tentu menjadi semangat baru bagi peserta dalam upaya pengembangan berbagai produk dari tanaman TOGA. Pada tahap akhir peserta mengunjungi tempat pembibitan tanaman TOGA yang juga menjual berbagai bibit tanaman. Tim Asman TOGA sangat bersemangat dalam melengkapi berbagai koleksi inventaris tanaman untuk lahan Kebun Toga di Desa Wage. Seluruh rangkaian kegiatan ini tentunya memberi semangat baru bagi Tim Asman TOGA Desa Wage dalam ppaya peningkatan teknik budidaya, serta pengolahan berbagai produk TOGA di Desa Wage.
