Nasional

Pemprov Sumbar Perpanjang Masa Tanggap Darurat Bencana hingga 22 Desember 2025

533
×

Pemprov Sumbar Perpanjang Masa Tanggap Darurat Bencana hingga 22 Desember 2025

Sebarkan artikel ini

Time Indonesia – Pemerintah Provinsi Sumatra Barat (Pemprov Sumbar) resmi memperpanjang masa status tanggap darurat bencana hidrometeorologi hingga 22 Desember 2025.

Perpanjangan ini diumumkan langsung oleh Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah, dalam keterangan pers di kantornya, Senin (8/12/2025).

Gubernur Mahyeldi menjelaskan bahwa keputusan tersebut diambil setelah rapat koordinasi bersama seluruh pihak terkait. Ia menegaskan bahwa perpanjangan masa tanggap darurat dibutuhkan karena proses pencarian korban hilang dan pendataan kerusakan belum tuntas.

“Masih ada korban hilang yang belum ditemukan, serta pendataan kerusakan dan kerugian masih terus berjalan. Karena itu, masa tanggap darurat kita perpanjang agar penanganan bisa lebih maksimal dan menyeluruh,” ujar Mahyeldi.

Berdasarkan rekapitulasi data sementara pada Dashboard Satu Data Bencana Sumbar per Senin pukul 18.00 WIB, bencana hidrometeorologi telah berdampak pada 16 kabupaten/kota. Tercatat:

  • 24.049 orang mengungsi.
  • 113 orang luka-luka.
  • 95 orang hilang.
  • 234 orang meninggal dunia.

Rincian Dampak per Kabupaten/Kota:

  • Kota Pariaman: 7.662 terdampak; nihil korban.
  • Kota Payakumbuh: terdampak banjir; nihil korban.
  • Kota Bukittinggi: 68 terdampak; 3 hilang; tidak ada korban luka maupun meninggal.
  • Kota Padang Panjang: 359 terdampak; 4 luka-luka; 32 hilang; 17 meninggal.
  • Kota Solok: 9.375 terdampak; nihil korban.
  • Kota Padang: 27.153 terdampak; 1.764 mengungsi; 2 luka-luka; 11 meninggal.
  • Kabupaten Pasaman Barat: 59.959 terdampak; 4.789 mengungsi; 1 luka-luka; 3 hilang; 4 meninggal.
  • Kabupaten Solok Selatan: 312 terdampak; nihil korban.
  • Kabupaten Kepulauan Mentawai: 7.170 terdampak; nihil korban.
  • Kabupaten Pasaman: terdampak banjir; nihil korban.
  • Kabupaten Limapuluh Kota: 1.388 terdampak; 554 mengungsi; nihil korban.
  • Kabupaten Agam: hampir seluruh wilayah terdampak; 5.277 mengungsi; 151 meninggal; 55 hilang.
  • Kabupaten Padang Pariaman: 33.597 terdampak; 1.634 mengungsi; 6 luka; 1 hilang; 21 meninggal.
  • Kabupaten Tanah Datar: 6.129 terdampak; 6.137 mengungsi; 4 luka; nihil korban hilang dan meninggal.
  • Kabupaten Solok: 34.946 terdampak; 1.194 mengungsi; 96 luka; nihil korban hilang dan meninggal.
  • Kabupaten Pesisir Selatan: 67.875 terdampak; 2.700 mengungsi; 1 hilang; nihil korban luka dan meninggal.

Gubernur Mahyeldi menambahkan bahwa dari total 16 daerah terdampak, terdapat tiga daerah tanpa korban jiwa maupun luka, yakni Kota Payakumbuh, Kabupaten Pasaman, dan Kabupaten Limapuluh Kota.

Ia juga menyoroti kondisi kritis di Kabupaten Agam, wilayah dengan jumlah korban tertinggi. Sebagian masyarakat yang sempat kembali ke rumah kembali mengungsi akibat hujan berintensitas sedang yang kembali mengguyur daerah tersebut.

“Korban terbanyak terdapat di Kabupaten Agam, dengan 151 meninggal dan 55 hilang. Sejumlah warga juga kembali mengungsi karena hujan intensitas sedang yang kembali turun,” jelasnya.

Mahyeldi menegaskan bahwa Pemprov Sumbar bersama pemerintah kabupaten/kota, TNI/Polri, Basarnas, BPBD, dan relawan terus bekerja tanpa henti untuk memastikan keselamatan masyarakat.

“Kita mohon doa dan dukungan seluruh masyarakat. Semoga segala ikhtiar ini diberkahi Allah SWT dan proses pencarian serta pemulihan dapat segera tuntas,” tutup Gubernur Mahyeldi.

Sumber

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *