Time Indonesia – Pantai Baru, Bantul — Universitas Negeri Yogyakarta melalui Pusat Studi SDGs melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat bertema “Menjaga Kesehatan dan Lingkungan melalui Pemilahan Sampah dan Kebersihan Pantai” pada tanggal 14 dan 21 November 2025. Kegiatan ini bertujuan untuk mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) nomor 3 (Kehidupan Sehat dan Sejahtera) dan 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab). Pelaksanaan pengabdian dilakukan melalui wawancara dengan sejumlah pedagang di kawasan Pantai Baru mengenai pentingnya kebersihan pantai, disertai pemasangan tempat sampah dan papan imbauan untuk meningkatkan kepedulian pengunjung. “Kebersihan itu sangat penting, Mbak. Kalau pantai bersih, pengunjung juga nyaman,” ujar Ibu Fitri, salah satu pedagang setempat.
Pada kegiatan ini, tim pengabdian juga menyampaikan latar belakang pentingnya penguatan SDGs di kawasan wisata pesisir, terutama mengingat meningkatnya kunjungan wisata pada akhir tahun. Tema besar kegiatan menekankan edukasi dan aksi nyata kebersihan lingkungan sebagai upaya mencegah penyakit berbasis lingkungan dan mengurangi sampah wisata. Pengabdian ini melibatkan mahasiswa, perwakilan masyarakat lokal.

Kegiatan mencakup pemilahan sampah organik anorganik, bahaya sampah plastik bagi kesehatan dan ekosistem laut. Ketua tim pengabdian menyampaikan bahwa kegiatan ini penting untuk membangun budaya sadar sampah di masyarakat. Rangkaian kegiatan juga mencatat keterlibatan beberapa pedagang, pengunjung, dan pengelola pantai. Dampak langsung terlihat melalui antusiasme masyarakat saat melihat fasilitas kebersihan baru. Kegiatan ini memiliki keterkaitan dengan beberapa indikator SDGs, antara lain SDGs 3.9 (mengurangi penyakit akibat pencemaran), SDGs 12.5 (mengurangi produksi sampah melalui pencegahan dan daur ulang), serta SDGs 14.1 (mengurangi pencemaran laut).
Sebagai penutup, UNY menegaskan komitmennya untuk terus mendorong implementasi SDGs melalui kegiatan pengabdian masyarakat yang berkelanjutan. UNY berharap kegiatan ini dapat menjadi langkah awal untuk membangun budaya peduli lingkungan dan meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat di kawasan wisata.












