Nasional

Kick Off PKM-PM PROTACTION: Mahasiswa IPB University Hadirkan Solusi Penguatan Karakter dan Growth Mindset Anak di Rumah Belajar Merah Putih

552
×

Kick Off PKM-PM PROTACTION: Mahasiswa IPB University Hadirkan Solusi Penguatan Karakter dan Growth Mindset Anak di Rumah Belajar Merah Putih

Sebarkan artikel ini

Time IndonesiaJakarta Utara (11 Agustus) – Lima mahasiswa IPB University resmi melaksanakan kegiatan Kick Off Program PROTACTION (Protect and Action) di Rumah Belajar Merah Putih, Cilincing, Jakarta Utara. Program ini merupakan bagian dari Program Kreativitas Mahasiswa bidang Pengabdian kepada Masyarakat (PKM-PM), yang bertujuan menjawab permasalahan sosial sekaligus menjadi wujud pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya pengabdian kepada masyarakat.

Program PROTACTION hadir sebagai respons terhadap kondisi sosial di kawasan Cilincing yang dikenal sebagai salah satu zona merah Jakarta. Menurut data Badan Narkotika Nasional (BNN, 2020), kawasan ini kerap menjadi lokasi kriminalitas, mulai dari pencurian, tawuran antar remaja, hingga prostitusi terbuka. Lingkungan sosial yang buruk tersebut memberikan dampak besar terhadap pola pikir dan karakter anak-anak setempat. Tidak sedikit dari mereka yang akhirnya memiliki fixed mindset (pola pikir tetap) yang membuat mereka merasa kemampuan tidak bisa berkembang. Berdasarkan observasi dan wawancara bersama mitra, banyak anak-anak di Cilincing yang kehilangan figur panutan, sehingga rentan menginternalisasi nilai-nilai negatif dari lingkungan. Kondisi ini juga berkontribusi pada rendahnya kepercayaan diri, kurangnya motivasi untuk bersekolah, hingga lemahnya kemampuan dalam membatasi diri dari bahaya kekerasan seksual. Salah satu kasus yang cukup memprihatinkan adalah ditemukannya anak binaan Rumah Belajar Merah Putih yang menjadi korban kekerasan seksual. Permasalahan tersebut menunjukkan pentingnya sebuah program yang tidak hanya memberikan pendidikan akademis, tetapi juga memperkuat karakter, menanamkan growth mindset, serta memberikan pemahaman mengenai perlindungan diri.

Rumah Belajar Merah Putih (RBMP) didirikan oleh Ibu Desi Purwatuning di bawah kolong jembatan (Kojem), Cilincing. Hingga saat ini, RBMP telah memberikan pendidikan gratis kepada 197 anak berusia 4 hingga 20 tahun yang berasal dari latar belakang rentan, seperti anak dari pekerja seks komersial (PSK), anak yatim piatu, serta mereka yang diasuh oleh kakek atau nenek. Selain menjadi tempat belajar, RBMP berfungsi sebagai ruang aman bagi anak-anak untuk mengembangkan diri dan menjauh dari dampak negatif lingkungan. Namun, pengelola dan relawan tetap menghadapi tantangan besar, terutama dalam hal membentuk pola pikir berkembang, menanamkan karakter integritas, serta memberikan edukasi

mengenai perlindungan diri.

Berangkat dari permasalahan tersebut, mahasiswa IPB University menghadirkan Program PROTACTION (Protect and Action). Program ini dirancang sebagai solusi holistik untuk memperkuat growth mindset, mengembangkan karakter integritas (kejujuran, tanggung jawab, kerja sama, dan kepedulian), sekaligus memberikan edukasi seksual preventif bagi anak-anak RBMP.

Pendekatan utama PROTACTION menggunakan metode ACTORS yang terdiri dari enam prinsip. Metode ini mengacu pada pemikiran Carol Dweck (1999) tentang pentingnya menumbuhkan pola pikir berkembang (growth mindset) sebagai pondasi keberhasilan anak di masa depan. Dalam kegiatan Kick Off yang digelar di RBMP, mahasiswa IPB University bersama pengelola yayasan, anak-anak, serta relawan melakukan berbagai aktivitas interaktif. Kegiatan diawali dengan pengenalan program, dilanjutkan dengan sesi motivasi, permainan edukatif yang menekankan kerja sama dan kejujuran, hingga diskusi mengenai pentingnya melindungi diri dari bahaya kekerasan seksual.

Menurut ketua tim PKM-PM, program ini tidak hanya menjadi bentuk pengabdian mahasiswa, tetapi juga bagian dari tema PKM 2025 nomor 7, yaitu Penguatan Kesetaraan Gender dan Perlindungan Hak-Hak Perempuan, Anak, dan Penyandang Disabilitas. “Melalui PROTACTION, kami ingin anak-anak di Cilincing menyadari bahwa mereka memiliki potensi besar untuk berkembang. Lingkungan mungkin keras, tetapi dengan mindset yang benar, karakter kuat, dan dukungan yang tepat, mereka bisa keluar dari lingkaran kemiskinan dan meraih masa depan yang lebih baik,” ujar salah satu mahasiswa IPB yang terlibat.

Program PROTACTION diharapkan dapat menciptakan perubahan nyata dalam pola pikir dan perilaku anak-anak di Rumah Belajar Merah Putih. Dengan penguatan karakter dan pembekalan edukasi seksual, anak-anak akan lebih siap menghadapi tantangan kehidupan sekaligus terlindungi dari risiko negatif lingkungan. Ibu Desi Purwatuning, pendiri RBMP, menyambut baik kehadiran program ini. Ia menilai PROTACTION mampu memberikan nilai tambah yang belum sepenuhnya terakomodasi dalam kegiatan belajar rutin di yayasan.

“Selama ini kami fokus memberi pendidikan gratis. Namun, dukungan mahasiswa IPB dengan pendekatan karakter dan edukasi perlindungan diri sangat penting. Anak-anak butuh figur inspiratif, dan PROTACTION menjawab kebutuhan itu,” ungkapnya.

Kehadiran PROTACTION menjadi bukti bahwa mahasiswa tidak hanya berperan sebagai akademisi, tetapi juga agen perubahan yang hadir langsung di tengah masyarakat. Kick Off program ini menandai langkah awal dari perjalanan panjang untuk mencetak generasi muda Cilincing yang berkarakter, percaya diri, dan memiliki pola pikir berkembang.

Dengan sinergi antara mahasiswa, pengelola yayasan, serta masyarakat, PROTACTION diharapkan mampu menciptakan lingkungan positif yang mendukung tumbuh kembang anak-anak Rumah Belajar Merah Putih, sekaligus menjadi model program pengabdian masyarakat yang dapat direplikasi di daerah lain di Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *