Nasional

Sekolah Garuda Hadirkan Harapan Baru Pendidikan Unggul dari Timur Indonesia

560
×

Sekolah Garuda Hadirkan Harapan Baru Pendidikan Unggul dari Timur Indonesia

Sebarkan artikel ini

Time Indonesia — Di halaman SMA Averos, Sorong, Papua Barat Daya, suasana berbeda terasa sejak pagi. Spanduk besar bertuliskan “Mengenal Sekolah Garuda” terbentang di depan sekolah. Sorot mata para siswa memancarkan antusiasme: inilah hari ketika mimpi besar pendidikan unggul bertaraf global benar-benar hadir di tanah Papua.

Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek), Rabu (8/10/2025), secara serentak memperkenalkan Program Sekolah Garuda di seluruh Indonesia — dari Aceh hingga Papua. Program unggulan ini merupakan bagian dari Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Presiden Prabowo Subianto, yang menjadi terobosan strategis untuk menghadirkan kualitas pendidikan merata, berkelas dunia, dan berkeadilan sosial.

Lebih dari sekadar membangun fasilitas modern, Sekolah Garuda adalah gagasan besar untuk menyeimbangkan kesempatan dan menyalakan harapan. Bahwa talenta luar biasa seperti Marie Curie atau Albert Einstein dapat lahir bukan hanya di kota besar, tetapi juga dari pelosok Indonesia timur, termasuk Papua.

Julita Abigael Kambuaya, siswi kelas XI Biologi Informatika SMA Averos, menatap masa depan dengan semangat baru. Ia menjadi satu dari sekian pelajar yang terpilih dalam program Sekolah Garuda Transformasi, dan menyebutnya sebagai “api kecil di tengah kegelapan yang harus terus dijaga agar menyala dan menerangi.”

“Dengan adanya Sekolah Garuda ini, kami didorong untuk terus belajar dan bermimpi lebih jauh lagi. Kami anak-anak Papua ingin dilatih menjadi lebih tangguh,” ungkap Julita dalam keterangan tertulis yang diterima Infopublik, Jumat (10/10/2025).

Julita bercita-cita menjadi ahli pertambangan, agar bisa mengembangkan potensi sumber daya alam Papua. “Jika Tuhan berkehendak, saya ingin menjadi ahli tambang agar dapat membuka lapangan kerja di Papua, supaya kekayaan alam kita bermanfaat bagi masyarakat sekitar,” tuturnya.

Optimisme Julita sejalan dengan semangat Tesco Aditya Palijama, rekan sekelasnya, yang ingin menjadi ahli gizi di laboratorium internasional. Setelah menimba ilmu di luar negeri, ia bertekad pulang ke kampung halamannya di Maluku untuk membantu memperbaiki gizi masyarakat. “Sekolah Garuda membuka peluang bagi kami untuk bermimpi besar. Saya ingin kembali dan memberi kontribusi nyata bagi Maluku,” ujarnya.

Sementara itu, Nathanael Ariel Mulkay, siswa penerima beasiswa Garuda lainnya, bercita menjadi pemimpin di bidang sosial dan politik. “Saya ingin berperan dalam bidang hubungan internasional atau politik agar bisa memberikan dampak positif bagi masyarakat,” katanya mantap.

Kesenjangan kualitas pendidikan masih menjadi tantangan besar bangsa. Sekolah unggul lebih banyak terkonsentrasi di kota besar, sementara anak-anak di daerah masih berjuang dengan keterbatasan fasilitas.

Guru SMA Averos, Fitra Awalia, yang telah mengajar lintas generasi, melihat kehadiran Sekolah Garuda sebagai peluang bersejarah. “Lewat program ini, anak-anak dari ujung barat hingga ujung timur kini memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendidikan berkualitas dan meraih cita-cita tertinggi,” tegasnya.

Gubernur Papua Barat Daya, Elisa Kambu, menegaskan pentingnya momentum ini. Ia mengenang masa ketika akses pendidikan tinggi bagi anak Papua masih amat terbatas. “Sekarang pemerintah memberi kebijakan strategis yang membuka harapan baru. Adik-adik harus memanfaatkan kesempatan ini untuk kemajuan Papua dan kesejahteraan bersama,” pesannya.

Program Sekolah Garuda bukan sekadar proyek pendidikan, tetapi gerakan nasional membangun talenta unggul sains dan teknologi. Melalui kegiatan literasi, sosialisasi, dan kolaborasi lintas daerah, pemerintah ingin memastikan setiap anak Indonesia memiliki hak yang sama untuk belajar, tumbuh, dan berkontribusi bagi bangsa.

Dari Sorong, harapan itu kini menyala. Di tangan anak-anak Papua, Indonesia menatap masa depan dengan keyakinan: bahwa pendidikan unggul tidak mengenal batas wilayah, dan dari timur negeri ini, lahir generasi yang siap menatap dunia.

sumber

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *