Time Indonesia – Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) menegaskan komitmennya mempercepat akses rumah layak dan terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Dalam acara akad massal Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Subsidi Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) yang dihadiri Presiden Prabowo Subianto, Senin (29/9/2025), BP Tapera melaporkan capaian penyaluran hingga 183.058 unit rumah atau 52,3 persen dari target 350 ribu unit pada tahun ini.
Komisioner BP Tapera, Heru Pudyo Nugroho, menyebutkan bahwa capaian tersebut setara dengan realisasi pembiayaan Rp22,72 triliun, yang disalurkan melalui 38 bank penyalur bekerja sama dengan 7.382 pengembang di 11.488 lokasi perumahan pada 33 provinsi dan 344 kabupaten/kota. “Capaian tahun ini menunjukkan minat luar biasa masyarakat terhadap program KPR subsidi. Dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, angka ini terus meningkat,” jelas Heru.
Heru menekankan bahwa tahun 2025 menjadi momentum penting, seiring keputusan Presiden menambah kuota KPR subsidi dari rata-rata 200–220 ribu unit menjadi 350 ribu unit. “Kenaikan ini merupakan yang terbesar dalam sejarah program FLPP, memperluas kesempatan masyarakat berpenghasilan rendah untuk memiliki rumah layak dengan harga terjangkau,” ujarnya.
Program ini menawarkan berbagai kemudahan, seperti uang muka hanya 1 persen, bunga tetap 5 persen hingga lunas, tenor hingga 20 tahun, serta angsuran yang sudah mencakup asuransi jiwa, kebakaran, dan kredit.
BP Tapera menegaskan bahwa akad massal ini merupakan bagian dari upaya mendukung program pemerintah membangun 3 juta rumah. Melalui koordinasi dengan Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman serta kolaborasi seluruh pemangku kepentingan, BP Tapera berupaya menghadirkan solusi perumahan inklusif, berkelanjutan, dan berpihak pada MBR. “BP Tapera dibentuk sebagai badan hukum publik berdasarkan UU Nomor 4 Tahun 2016. Kami bertugas menghimpun dan menyediakan dana murah jangka panjang untuk mendukung pembelian rumah pertama yang layak dan terjangkau bagi MBR,” kata Heru.
Selain memperluas cakupan penerima manfaat, BP Tapera juga menyiapkan inovasi, antara lain skema FLPP perkotaan, program sewa-beli (rent-to-own), serta pengembangan skema khusus bagi generasi muda di perkotaan. Hal ini ditujukan agar program subsidi tidak hanya menyasar pekerja berpenghasilan tetap, tetapi juga kelompok masyarakat dengan pendapatan tidak tetap.
Acara akad massal ini tercatat sebagai yang terbesar sepanjang sejarah, diikuti 200 ribu peserta secara langsung dan 25.800 peserta secara daring dari 100 titik di seluruh Indonesia. Dalam kesempatan tersebut, Presiden secara simbolis menyerahkan kunci rumah kepada perwakilan penerima manfaat. “Rumah subsidi adalah wujud nyata keberpihakan negara. Program ini tidak hanya memberi tempat tinggal, tetapi juga memberikan kepastian masa depan yang lebih sejahtera bagi rakyat,” tegas Heru.
Sumber Berita: infopublik.id