Teknologi

Menkomdigi Meutya Hafid: Digitalisasi Jadi Jalan Kemandirian Ekonomi dan Keadilan Sosial

27
×

Menkomdigi Meutya Hafid: Digitalisasi Jadi Jalan Kemandirian Ekonomi dan Keadilan Sosial

Sebarkan artikel ini
Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid saat peresmian Garuda Spark Innovation Hub dan peluncuran hasil Indeks Masyarakat Digital Indonesia 2025, Kamis (2/10/2025.). (Foto InfoPublik/Amir Yandi)
Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid saat peresmian Garuda Spark Innovation Hub dan peluncuran hasil Indeks Masyarakat Digital Indonesia 2025, Kamis (2/10/2025.). (Foto InfoPublik/Amir Yandi)

Time Indonesia

Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid menegaskan bahwa digitalisasi tidak hanya sekadar modernisasi teknologi, melainkan instrumen strategis untuk memperkuat kedaulatan negara, meningkatkan transparansi daerah, serta mendorong lahirnya kemandirian ekonomi masyarakat.

Meutya saat peresmian Garuda Spark Innovation Hub dan peluncuran hasil Indeks Masyarakat Digital Indonesia 2025, Kamis (2/10/2025) menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor demi mempercepat transformasi digital nasional.

Menurutnya, optimisme generasi muda Indonesia terhadap masa depan digital sangat tinggi, mencapai 67 persen berdasarkan survei terbaru. “Anak-anak muda kita memiliki semangat dan optimisme yang kuat. Inilah modal penting untuk mendorong Indonesia sebagai kekuatan digital global,” ungkapnya.

Menkomdigi Meutya Hafid juga mengutip studi Kementerian Koordinator Perekonomian yang menunjukkan bahwa semakin tinggi adopsi digitalisasi di daerah, semakin besar kontribusi pajak dan penerimaan negara. “Ketika kepala daerah menerapkan digitalisasi, transparansi meningkat, akuntabilitas terjaga, dan pendapatan pajak daerah ikut naik. Ini bukti nyata bahwa digitalisasi membawa manfaat langsung bagi pembangunan,” ujarnya.

Pada kesempatan tersebut, Menkomdigi meluncurkan hasil IMDI 2025 yang melibatkan 18.000 responden di seluruh Indonesia. Nilainya naik dari 43,34 persen pada 2024 menjadi 44,53 persen di 2025.

Peningkatan ini terutama didorong oleh tumbuhnya konsumsi e-commerce dan penggunaan layanan keuangan digital. Namun, Meutya mengingatkan masih banyak pekerjaan rumah di sektor layanan publik digital dan pendidikan daring. Sektor swasta melaju cepat, sementara layanan publik harus segera mengejar. Karena itu pemerintah pusat dan daerah harus bergerak bersama,” katanya.

GSIH Wadah Kolaborasi

Selain IMDI, Menkomdigi juga meresmikan Garuda Spark Innovation Hub (GSIH), wadah kolaborasi untuk mengembangkan literasi digital, startup, dan teknopreneur di berbagai daerah.

Setelah diluncurkan di Bandung, Garuda Spark kini hadir di Jakarta, dan hingga akhir 2025 akan bertambah di Medan dan Aceh. “Innovation Hub ini bukan sekadar ruang seminar. Ia menjadi rumah bagi pemerintah, swasta, startup, dan investor untuk bertemu, berbagi kompetensi, dan melahirkan solusi digital,” jelas Meutya Hafid.

Program ini dirancang melalui beberapa fase: fondasi, aktivasi, hingga scaling. “Kami tidak ingin berhenti di seremoni. Dari hari ini, program langsung aktif berjalan dengan melibatkan pembicara dan pelatih yang relevan bagi audiens,” tambahnya.

Garuda Spark Innovation Hub menargetkan empat juta penerima manfaat, terdiri dari dua juta talenta digital dan dua juta teknopreneur. Meutya optimistis angka tersebut bisa dicapai melalui kolaborasi pemerintah, sektor swasta, dan komunitas digital. “Digitalisasi adalah jalan keadilan dan kemandirian ekonomi untuk Indonesia. Kita ingin memastikan bahwa manfaatnya dirasakan bukan hanya di kota besar, tetapi juga sampai ke daerah,” tegasnya.

Menkomdigi Meutya Hafid menekankan bahwa peran pemerintah dalam transformasi digital adalah sebagai pengorkestra. “Setelah ekosistem berjalan, pemerintah akan mengambil peran orkestrasi. Sementara sektor swasta, startup, dan masyarakat akan menjadi motor utama. Dengan cara ini, digitalisasi bisa berkembang lebih cepat dan mandiri,” ujarnya.

Ia menutup sambutannya dengan ajakan kolaborasi dari seluruh pihak. “Mulai hari ini, anggap Garuda Spark Innovation Hub sebagai rumah bersama. Mari jadikan ini titik awal bagi Indonesia melaju sebagai kekuatan digital, tidak hanya di tingkat nasional, tapi juga global,” pungkas Meutya.

Dengan meningkatnya Indeks Masyarakat Digital Indonesia dan hadirnya Garuda Spark Innovation Hub di berbagai daerah, pemerintah berharap literasi digital semakin meluas, talenta muda semakin terasah, dan ekosistem digital Indonesia kian siap bersaing di panggung global.

Sumber

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *