Nasional

Garuda Spark Innovation Hub Diluncurkan, Menkomdigi Targetkan 4 Juta Talenta Digital

522
×

Garuda Spark Innovation Hub Diluncurkan, Menkomdigi Targetkan 4 Juta Talenta Digital

Sebarkan artikel ini

Time Indonesia – Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid meresmikan Garuda Spark Innovation Hub sekaligus meluncurkan hasil Indeks Masyarakat Digital Indonesia (IMDI) 2025 di Jakarta, Kamis (2/10/2025). Program ini diharapkan menjadi wadah pengembangan ekosistem digital nasional, mempercepat literasi digital, dan melahirkan jutaan talenta serta teknopreneur baru.

Setelah sebelumnya diluncurkan di Bandung, Garuda Spark kini hadir di Jakarta sebagai pusat kolaborasi antara pemerintah, swasta, startup, investor, dan komunitas digital. Meutya menegaskan, hingga akhir tahun 2025, Garuda Spark akan diperluas ke Aceh dan Medan, dengan rencana tambahan di beberapa daerah lain. “Startup kita bagus-bagus, UMKM digital kita juga potensial. Yang kurang adalah wadahnya. Garuda Spark hadir untuk menjadi wadah kolaborasi lintas pihak,” ujarnya.

Garuda Spark menghadirkan ekosistem digital yang melibatkan berbagai mitra, mulai dari Paragon, Tech in Asia, Google, hingga Telkom. Kehadiran mitra ini diharapkan mampu memperkuat ekosistem inovasi digital Indonesia agar tidak hanya berdaya di tingkat nasional, tetapi juga mampu bersaing secara global. “Kami ingin Garuda Spark mengembalikan kepercayaan global terhadap startup Indonesia, sehingga nama Indonesia kembali mewarnai transformasi digital dunia,” tegas Meutya Hafid.

Target 4 Juta Talenta Digital

Pada kesempatan itu, Menkomdigi Meutya Hafid mengungkapkan, pemerintah menargetkan 12 juta talenta digital nasional pada 2030, naik dari target sebelumnya 9 juta. Dari jumlah tersebut, Garuda Spark Innovation Hub diharapkan menyumbang tambahan 4 juta penerima manfaat, terdiri atas talenta digital dan teknopreneur. “Literasi digital tidak bisa hanya dilakukan dari kelas ke kelas atau seminar. Harus ada wadah ekosistem di mana startup, investor, talenta, dan pemerintah bertemu. Inilah tujuan utama Garuda Spark,” jelasnya.

Selain meresmikan Garuda Spark, Menkomdigi juga mengumumkan hasil Indeks Masyarakat Digital Indonesia (IMDI) 2025. Angka IMDI tercatat naik dari 43,34 persen pada 2024 menjadi 44,53 persen pada 2025. Kenaikan ini terutama didorong oleh pertumbuhan sektor e-commerce dan penggunaan layanan keuangan digital.

Namun demikian, Meutya mengingatkan masih ada pekerjaan rumah di bidang layanan publik digital dan pendidikan daring. “Sektor swasta melaju cepat, sementara sektor publik harus segera mengejar agar transformasi digital lebih merata,” katanya.

Garuda Spark didesain dalam beberapa fase: fondasi, aktivasi, hingga scaling. Setelah launching, program langsung bergerak ke tahap aktivasi dengan menghadirkan pembicara, pelatih, serta mentor yang relevan. “Kami ingin memastikan audiens yang tepat bertemu dengan kompetensi yang tepat. Dengan begitu, literasi dan inovasi digital bisa berkembang lebih cepat,” terang Menkomdigi.

Menkomdigi menambahkan, ke depan pemerintah akan berperan sebagai orkestrator, sementara sektor swasta, startup, dan masyarakat menjadi motor utama. “Ketika ekosistem sudah berjalan, pemerintah akan lebih banyak mengambil peran pengaturan. Sektor swasta harus bergerak lebih cepat, dan itulah yang akan mendorong kemandirian digital kita,” jelasnya.

Dengan kehadiran Garuda Spark Innovation Hub dan peningkatan IMDI 2025, pemerintah berharap Indonesia mampu memperluas literasi digital, memperkuat kemandirian ekonomi, dan melahirkan generasi muda yang siap menjadi motor transformasi digital nasional maupun global. “Mulai hari ini, anggap Garuda Spark sebagai rumah bersama. Dari sini kita melaju menuju Indonesia sebagai kekuatan digital dunia,” pungkas Meutya Hafid.

sumber

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *