Time Indonesia
Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik Kabupaten Siak, Romy Lesmana Dermawan, menegaskan pentingnya peran Diskominfo sebagai Walidata dalam memastikan pengelolaan data berjalan sesuai standar dan aturan.
Hal tersebut disampaikan Romy saat menjadi narasumber pada Focus Group Discussion (FGD) Pembinaan Statistik Sektoral 2025 yang digelar oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Siak di Ruang Rapat Raja Indra Pahlawan, Komplek Perkantoran Tanjung Agung, Kelurahan Sungai Mempura, Selasa (23/9/2025).
“Walidata adalah instansi yang mengumpulkan, memverifikasi, dan mengelola data untuk mewujudkan Satu Data Siak. Melalui pembinaan statistik sektoral ini, kita memperkuat sinergi antara Diskominfo dan BPS dalam mengelola data statistik yang valid dan akurat,” kata Romy.
FGD yang mengusung tema “Peningkatan Kolaborasi dan Sinergi Bersama Mewujudkan Satu Data Kabupaten Siak Menuju Indonesia Emas” ini diikuti oleh perwakilan OPD se-Kabupaten Siak, KPU, Polres Siak, Dandim 0322/Siak, BPN, Imigrasi, Kemenag, Lapas Siak, STAI Sulthan Syarif Hasyim, serta media lokal.
Romy menyampaikan, penyelenggaraan statistik sektoral di Kabupaten Siak meliputi statistik dasar, sektoral, dan khusus, dengan metode pengumpulan data melalui sensus, survei, kompilasi produk administrasi, hingga pemanfaatan big data.
Ia menambahkan, mekanisme penyampaian rancangan kegiatan statistik kini dapat dilakukan melalui aplikasi Romantik, yang terintegrasi dengan penerapan Satu Data Indonesia (SDI) berbasis Generic Statistical Business Process Model (GSBPM).
Sementara itu, Kepala BPS Kabupaten Siak, Nugroho Imam Darojat, menekankan pentingnya koordinasi lintas sektor dalam tata kelola data.
Ia juga menyampaikan Insight Data Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Siak Triwulan II Tahun 2025.
“Berdasarkan data, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Siak pada triwulan II 2025 tumbuh sebesar 5,85 persen. Angka ini lebih tinggi dibanding rata-rata sebelum pandemi, dan termasuk kelompok atas dibanding kabupaten/kota lain di Riau,” terang dia.
Menurut Nugroho, pertumbuhan tersebut didukung sektor industri pengolahan (42,16 persen), pertambangan (22,26 persen), dan pertanian (25,18 persen).
Dari sisi pengeluaran, kontribusi terbesar berasal dari konsumsi rumah tangga (23,65 persen), investasi/PMTB (23,17 persen), serta net ekspor barang dan jasa (50,58 persen).
“Kami berharap sinergi ini mampu mendorong perencanaan pembangunan yang lebih tepat sasaran, sekaligus mendukung visi Indonesia Emas 2045,” kata dia.
(Dp07/Dol/MC Kabupaten Siak)