Nasional

Ubaya dan BumDes Desa Herbal Kebontunggul kembangkan Inovasi Produk Olahan Herbal untuk Kesehatan Kulit

563
×

Ubaya dan BumDes Desa Herbal Kebontunggul kembangkan Inovasi Produk Olahan Herbal untuk Kesehatan Kulit

Sebarkan artikel ini

Time Indonesia – Universitas Surabaya {Ubaya} dan Badan Usaha Milik Desa {Bumdes} Herbal Kebontunggul Kecamatan Gondang Kabupaten Mojokerto kembangkan herbal untuk kesehatan kulit. Sebagai Desa Herbal, Desa Kebontunggul berpotensi dalam mengembangkan herbal untuk kesehatan. Tanaman jati dan kelor yang melimpah di wilayah desa berpotensi untuk dikembangkan menjadi produk pangan dan produk kesehatan.

Saat ini pengembangan produk olahan herbal oleh BumDes masih tergolong minim. Untuk itu Ubaya berupaya mengembangkan potensi dan melakukan inovasi pengembangan produk olahan herbal. Inovasi produk herbal ini mendapat support pendanaan dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM), Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan (Dirjen Risbang), Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) melalui Program Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) yang dilakukan oleh dosen dan mahasiswa Universitas Surabaya. Tim pelaksana PKM BumDes Desa Herbal Kebontunggul ini diketuai oleh Mangihot Tua Goeltom, dengan anggota Tjie Kok dan Amanda Putri Nahumury, yang dibantu oleh dua mahasiswa MBKM.

Fokus PKM BumDes Desa Herbal Kebontunggul tahun 2025 adalah pengembangan produk olahan herbal untuk perawatan kulit, baik berupa toner anti jerawat yang diaplikasikan pada wajah maupun produk teh herbal siap minum untuk kesehatan kulit, seperti manfaat anti-aging. Produk ini dikembangkan berbasiskan riset yang telah dilakukan oleh dosen dan mahasiswa pada Pusat Unggulan Iptek di Universitas Surabaya, sehingga sudah dibuktikan aspek manfaat kesehatan dan keamanannya. Jadi ini merupakan penerapan riset ke dalam pengabdian kepada masyarakat.

Dalam pelaksanaan program, tim menghadirkan dan menerapkan sejumlah inovasi teknologi tepat guna meliputi teknologi untuk produk olahan herbal toner antijerawat berupa teknologi maserasi, penambahan larutan pada toner pad, dan pengemasan dengan mesin sealer; teknologi untuk produk olahan teh herbal siap minum berupa teknologi pencampuran, pengisian dalam keadaan panas, dan pengemasan dengan mesin pengemas kaleng (can) polietilen.

Program ini mendapat apresiasi dari Kepala Desa Kebontunggul, Siandi, yang terlibat aktif mendukung pelaksanaan program yang dilakukan oleh Ubaya di desanya. Program ini selaras dengan upaya peningkatan ekonomi warga melalui pengembangan potensi herbal menjadi produk olahan bermanfaat kesehatan.

”Pelatihan pemanfaatan herbal menjadi produk olahan untuk kesehatan kulit yang dilakukan oleh Ubaya ini sangat berpotensi memberikan dampak nyata bagi pengembangan Desa Kebontunggul, menjadi produk unggulan yang meningkatkan pendapatan desa dan ekonomi warga.” “Saya akan paparkan inovasi ini pada forum Kegiatan Indonesia Village Expo & Forum, 5 – 8 November 2025, di Jakarta.”, ujar Siandi dengan bersemangat.

Banyak manfaat yang didapat oleh BumDes Desa Kebontunggul melalui sosialisasi, pelatihan, pendampingan manajemen, dan penerapan teknologi tepat guna untuk pengolahan herbal menjadi produk olahan kesehatan untuk perawatan kulit. Hal ini sangat berguna dalam meningkatkan pengetahuan dan kemampuan BumDes dalam mengembangkan usaha. Tim BumDes sangat antusias mengikuti setiap aktivitas yang dijalankan pada program ini. “Semoga program ini terus berkelanjutan.”, ujar Hermin, salah seorang anggota BumDes.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *