Jakarta, Time Indonesia – Penerapan teknologi kecerdasan artifisial atau Artificial Intelligence (AI) telah mendorong banyak inovasi dalam berbagai sektor sehingga membuat bisnis lebih produktif.
Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi), Nezar Patria, menyatakan tanpa teknologi AI, bisnis hanya mampu berjalan dan berkembang seperti biasa (bisnis as usual), sehingga sulit untuk kompetitif di kancah global.
“Jadi ekonomi kita ini kalau tanpa inovasi, tanpa teknologi dan tanpa satu invention-invention yang dibuat, itu ya bisnis as usual. Dia berkembang mungkin perkembangannya 5,2 persen sampai 5,4 persen,” ujar Wamenkomdigi dalam keterangannya terkait Talkshow ArkavX di Kampus Ganesha Institut Teknologi Bandung, Bandung, Jawa Barat, seperti dilansir pada Senin (5/5/2025).
Menurut Nezar, inovasi teknologi AI akan tumbuh serta mendorong pertumbuhan ekonomi nasional sejalan dengan cita-cita target pertumbuhan ekonomi sebesar delapan persen.
“Delapan persen tidak mungkin dicapai dengan business as usual. Delapan persen harus ditempuh dengan satu cara yang tidak biasa, di mana ekonomi digital menjadi salah satu enabler dan juga driver untuk bisa membangkitkan pertumbuhan ekonomi,” tegasnya.
Oleh karena itu, Pemerintah berupaya membangun infrastruktur digital di berbagai daerah agar lebih kompetitif, dengan mengatasi kesenjangan atau gap antara pedesaan dan perkotaan.
Selain itu, Pemerintah juga menyiapkan kapasitas sumberdaya manusia yang mumpuni dalam memanfaatkan teknologi tersebut.
“Masalah di kita sekarang ini adalah gap antara pertumbuhan industri yang memakai teknologi AI, untuk optimalisasi dan efisiensi. Dengan supply (pasokan), tenaga yang punya skill set untuk digital ini cukup serius. Karena inovasi hanya bisa dilakukan kalau investasi buat SDM juga bagus,” jelas dia.
Lebih lanjut Wamenkomdigi meminta para mahasiswa tetap optimis dengan memperkuat pembelajaran mengenai penguasaan teknologi AI.
“Yang tidak kalah pentingnya adalah riset dan pengembangan soal AI dan teknologi-teknologi baru. Nah ini tiga hal yang harus menjadi perhatian pemerintah, dan juga ekosistem dalam pengembangan AI,” kata Nezar Patria menandaskan.