Jakarta, Time Indonesia — Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) resmi meluncurkan program Bina Talenta Indonesia, sebagai upaya konkret memperkuat ekosistem pembinaan talenta nasional yang inklusif dan berkelanjutan.
Program ini menargetkan pengembangan talenta murid serta kapasitas guru dalam bidang STEM (Science, Technology, Engineering, Mathematics), Koding, dan Kecerdasan Buatan (AI), sekaligus penguatan karakter kontekstual.
Program ini hadir sebagai bagian dari implementasi Peraturan Presiden Nomor 108 Tahun 2024 tentang Desain Besar Manajemen Talenta Nasional (DBMTN), serta Permendikdasmen Nomor 13 Tahun 2025 yang menekankan kurikulum berbasis profil lulusan berkarakter kuat.
Sekretaris Jenderal Kemendikdasmen, Suharti, menyoroti tantangan utama pendidikan Indonesia saat ini bukan lagi akses semata, tetapi kualitas. “Pengenalan STEM, koding, AI, dan karakter kepada murid harus kita perkuat, terutama karena belum meratanya akses dan kemampuan dasar di berbagai wilayah,” tegas Suharti, dalam keterangan tertulis yang diterima InfoPublik, Senin (4/8/2025).
Mengacu pada data PISA 2022, mayoritas murid Indonesia masih berada di bawah level kecakapan minimum dalam literasi, matematika, dan sains. Ini menjadi sinyal kuat bahwa investasi pada pembinaan talenta dan kapasitas guru sangat dibutuhkan untuk mengejar ketertinggalan.
“Program ini bukan sekadar pelatihan. Ini adalah investasi jangka panjang untuk membentuk generasi yang mampu bersaing secara global, dan membangun Indonesia Emas 2045 dari fondasi paling dasar: talenta anak-anak kita,” lanjut Suharti.
Tidak hanya menyasar murid berprestasi dari jenjang SMP hingga SMK yang pernah berpartisipasi dalam ajang-ajang prestasi nasional (seperti OSN, OPSI, FLS2N, LKS, O2SN, dan lainnya), program ini juga memberikan porsi besar bagi guru pembina atau pemandu talenta.
Maria Veronica Irene Herdjiono, Kepala Puspresnas, menegaskan bahwa guru memiliki peran vital dalam menciptakan ekosistem talenta yang sehat.
“Tidak ada murid hebat tanpa guru hebat. Lewat Bina Talenta Indonesia, kita ingin hadirkan pembinaan menyeluruh, tidak ada anak yang tertinggal. Semua potensi harus mendapatkan panggung,” ujarnya.
Program ini juga menanamkan penguatan karakter sebagai fondasi pengembangan talenta. Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran, Laksmi Dewi, menyampaikan bahwa talenta yang unggul harus dibarengi karakter yang kuat.
“Kami menekankan 8 dimensi profil lulusan: keimanan, kewargaan, penalaran kritis, kreativitas, kolaborasi, kemandirian, kesehatan, dan komunikasi. Karena talenta tanpa karakter hanya akan membawa separuh keberhasilan,” katanya.
Pendaftaran program Bina Talenta Indonesia dibuka mulai 2 hingga 15 Agustus 2025. Seluruh informasi mengenai ketentuan, kriteria peserta, serta jadwal kegiatan dapat diakses melalui situs resmi: https://binatalenta.kemendikdasmen.go.id
Bina Talenta Indonesia menjadi manifestasi nyata bahwa upaya mencetak SDM unggul dimulai dari pembinaan yang sistematis dan menyeluruh—menghubungkan murid, guru, dan kebijakan secara strategis.
Di tengah revolusi teknologi yang terus melaju, program ini hadir sebagai jawaban: menyiapkan generasi Indonesia yang tidak hanya cerdas secara akademik, tapi juga tangguh secara karakter dan unggul dalam teknologi masa depan.