Time Indonesia – BPSDM Pemprov DKI Jakarta menggelar Kick Off Pendampingan Komunitas Pembelajar (CoP) bagi Perangkat Daerah pada Jumat, (11/772025), di lantai 6 BPSDM Gedung Teknis Abdul Muis Pemprov DKI Jakarta . Acara ini dihadiri Kepala BPSDM Dra. Maria Qibtiyah, M.Si, Kepala Pusdatin Andhika Karuniawan Ananda,SE,.MM, Widyaiswara, pendamping CoP SKPD, dan tim konsultan PT MADEP Jakarta, yang dipimpin Direktur Teguh Handoko, bersama Syaifulloh sebagai Principle Consultant serta Didik Purwandanu, Yosi Srianita, Deni Casmadi, dan M. Fikri.
Maria Qibtiyah menegaskan bahwa CoP merupakan bagian dari target perjanjian kinerja eselon II Juni 2025 untuk membangun organisasi pembelajar. “Kami ingin CoP menghasilkan Aset Pengetahuan yang diunggah ke Portal KM dan dimanfaatkan oleh 50% pegawai. Ini adalah fondasi untuk inovasi yang mendukung Jakarta sebagai kota global,” ujar Maria. Penghargaan akhir tahun untuk CoP terbaik diharapkan memacu semangat.
Andhika Karuniawan Ananda memaparkan strategi pendampingan dan capaian CoP SKPD. “Instrumen evaluasi kami memberikan gambaran perkembangan KM, seperti partisipasi dan pemanfaatan Aset Pengetahuan. Kami ingin CoP terbaik menjadi inspirasi,” katanya. Ia menekankan pentingnya apresiasi untuk kinerja maksimal.
Teguh Handoko menegaskan dedikasi PT MADEP dalam pendampingan. “Kami siap mendukung CoP dengan pengalaman kami untuk memperkuat KM,” ujarnya. Syaifulloh menjelaskan pendampingan berbasis need assessment. “Kami menyusun kurikulum, modul, dan instrumen level maturity untuk mengukur pertumbuhan CoP,” katanya. Didik Purwandanu menambahkan bahwa instrumen ini konsisten untuk evaluasi tahunan.
Diskusi interaktif menampilkan masukan spesifik. Ima meminta dokumen panduan program yang terperinci. “Kami membutuhkan rencana kerja dengan jadwal kegiatan, target output, dan indikator keberhasilan yang jelas,” ujarnya. Yudhi menyoroti pentingnya kejelasan peran pendamping. “Pedoman tertulis tentang tugas dan wewenang pendamping akan meminimalkan kebingungan di lapangan,” katanya. Eva mengusulkan materi pendampingan yang praktis. “Kami butuh modul dengan panduan langkah demi langkah dan contoh implementasi KM yang relevan,” ungkapnya. Widhi, pendamping senior, menekankan diskusi yang terstruktur. “Kami perlu forum diskusi yang aman, dengan agenda yang jelas dan waktu yang terkelola baik untuk hasil maksimal,” katanya.
Acara ini menandai langkah berani Pemprov DKI Jakarta untuk menjadikan Knowledge Management sebagai tulang punggung transformasi organisasi. CoP SKPD menjadi wadah berbagi pengetahuan dan ladang subur untuk menumbuhkan ide-ide inovatif yang akan membawa Jakarta menuju status kota global yang unggul.
Dengan kolaborasi antara BPSDM, Widyaiswara, dan tim PT MADEP, setiap CoP KM Perangkat Daerah diajak untuk melangkah bersama, mengatasi tantangan, dan menciptakan warisan pengetahuan yang abadi. “Saatnya kita menjadikan setiap CoP sebagai mercusuar inovasi, di mana setiap pegawai menjadi agen perubahan untuk Jakarta yang lebih baik,” tegas Syaifulloh.
Dengan semangat ini, ditambah penghargaan untuk CoP terbaik di akhir tahun, Pemprov DKI optimistis dapat membangun budaya pembelajaran yang kuat, menginspirasi kolaborasi lintas sektor, dan mewujudkan visi Jakarta sebagai kota yang tidak hanya maju, tetapi juga berdaya saing global melalui kekuatan pengetahuan bersama.